Kelemahandari sistem ini yaitu pemberian pakan tidak dilakukan secara teratur karena pembudidaya ikan tidak selalu berada di lokasi kolam atau tambak secara langsung. Pemberian pakan ikan yang tidak teratur akan berdampak pada pertumbuhan dan produksi ikan yang dihasilkan, selain itu keterlambatan pemberian pakan dapat memicu sifat kanibalisme Pengembanganpadi hibrida merupakan salah satu terobosan upaya penigkatan produktivitas padi, karena memiliki potensi produksi yang lebih tinggi (10-20) dari padi inbrida. Beberapa rekomendasi strategis yang dapat diadopsi dan diaplikasikan guna memecahkan permasalahan di atas adalah : Pemilihan varietas dan teknologi budidaya yang sesuai Ingat salah satu syarat mutlak agar komunikasi dengan voice over internet protocol (VoIP) dapat terjadi adalah 2 komputer atau perangkat yang sama-sama terkoneksi ke jaringan internet. Jika salah satu pihak tidak sedang terkoneksi ke internet, maka solusinya, Anda perlu membuat janji telepon terlebih dahulu dengan orang yang dituju. Permasalahandan Tantangan. Salah satu permasalahan terkait kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia adalah bahwa sektor ini diletakkan pada lingkup kegiatan ekonomi, bukan pada lingkup kegiatan industri. Akibatnya menjadi bermakna lain. Sebagaimana diketahui, industri berbeda dengan ekonomi. 1 Multinational Producting Enterprise (MPE) Fokus yang dilakukan perusahaan multinasional ini adalah di bidang produksi. Jadi, MNC ini memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas produksi di lebih dari satu negara. 2. Multinational Trade Enterprise (MTE) Fokus dari MTE ialah pada bidang perdagangan. Permasalahanproduk cacat menjadi hal yang sangat penting untuk segera diatasi karena dapat menimbulkan kerugian. Produk yang cacat adalah sumber utama pemborosan salah satu penyebabnya akibat proses produksi yang dijalankan tidak sesuai prosedur operasi seperti yang diamati pada salah satu perusahaan penghasil botol minuman sirup. Pada proses sterilisasi botol sering terjadi produk cacat IEfp. JAKARTA — Ekonom Institute For Develoment of Economic and Finance Indef Bustanul Arifin menilai sektor pertanian saat ini memiliki masalah produktivitas akibat pemanfaatan teknologi yang masih hingga masa pandemi Covid-19 ini pertumbuhan kinerja sektor pertanian masih tercatat positif 2,15 persen per kuartal III/2020 oleh Badan Pusat Statistika."Total factor productivity atau TFP sektor pertanian masih lebih rendah dibandingkan keseluruhan TFP ekonomi, penggunaan teknologi kita lamban. Sistem produksi amat rentan terhadap gangguan ketersediaan air dan lainnya. Padahal peningkatan kapasitas menjadi mutlak," katanya dalam Webinar Indef, Senin 30/11/2020.Adapun salah satu upayanya adalah Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian melakukan terobosan untuk perkembangan teknologi guna mewujudkan kedaulatan pangan. Menurut Bustanul, kedaulatan pangan akan tercapai dengan perubahan kebijakan yang efektif. Apalagi dalam masa pandemi ini petani wajib dilindungi secara itu dalam melakukan perubahan kebijakan ekonomi ke depan diperlukan dukungan peningkatan produksi, produktivitas, dan efisiensi agar tercipta stabilitas harga untuk menjaga daya JugaJadikan Sumsel Lumbung Pangan, OJK dan Pemprov Kembangkan KUR PertanianDekranasda Jabar Nilai Prospek UMKM Kuliner dan Pertanian CerahPetani Jatim Didorong Terapkan Manajemen Tanaman Sehat"Perlu juga dilakukan perubahan teknologi, climat-smart, biotek modern, marketplace untuk akses dan stabilitas harga. Kemudian antisipasi perubahan konsumen harus terus dilakukan, saat ini direct delivery lebih disukai dengan memanfaatkan marketplace," ujar Bustanul. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam As new technology continues to evolve, small-business owners must make key decisions regarding the need to change their existing production process. Although implementing a new production technology may enhance your operation over the long term, the process can pose challenges. Using new technology may even present disadvantages for your business. Expense Implementing new technology may drain the finances of a small business. If you need to finance the purchase of new production equipment, the additional debt load can create a heavy burden. You also need to consider the cost of reduced productivity while your workers learn how to operate the equipment and any associated new production processes. Depending on the nature of the equipment, you may need to make changes to or expand your facility to accommodate it. Resistance to Change If you've been using the same production processes for many years or employ a large number of veteran employees, a new production technology may not be welcomed with open arms. Any type of change can be met with resistance, especially by workers who are comfortable and set in their ways. Before implementing the change, it may be helpful to meet with your employees and demonstrate how the new technology can make their jobs easier in the long run. Job Loss Unfortunately, implementing new technology could mean the loss of jobs, especially when automated processes can perform the same work more cheaply and efficiently than humans. You may have to make the painful decision to let go long-term, loyal employees in favor of a new production process that allows you to remain competitive. Remaining employees may resent your actions or even fear they could be next, creating a reduction in morale throughout your company. Implementation and Maintenance Issues While implementing new production technology, there are bound to be "bugs" in the system that could even stop production for a period of time. A machine or process may not perform in the manner you need, and it may require additional tweaking to gain the necessary results. Even after everything is running efficiently, malfunctions may occur on occasion. Unless there's someone on your staff possessing the skills needed to make the corrections, you may need to spend additional time and money bringing in an expert. Kelemahan Produksi UMKM Adalah Keterbatasan Teknologi dan Skill SDM Masalah Teknologi dan SDM Hambat Produksi Pelaku UKM Salah satu masalah yang kerap dialami Usaha Kecil dan Menengah UKM adalah produksi. Sejumlah faktor eksternal biasanya menyebabkan proses produksi memakan waktu yang lama, sehingga time delivery menjadi molor. Padahal permintaan terus datang. Akibatnya, mereka pun berisiko kehilangan konsumen atau pelanggan. Dalam survei UKM yang dilakukan MarkPlus Insight., disebutkan bahwa keterbatasan teknologi dan SDM terampil menjadi problem utama yang dihadapi UKM ketika menyangkut proses produksi. Berdasarkan laporan tersebut, 53,6% responden menyatakan teknologi menjadi kendala. Sedangkan 49,4% responden menyatakan SDM. Sisanya, masalah utama dalam proses produksi menyangkut sistem pembelian bahan baku secara tunai 31,4%, keterbatasan informasi perkembangan teknologi produksi terbaru 23,1%, kesulitan dalam kontinuitas suplai bahan baku 22,4%, serta kenaikan harga bahan baku impor 16%. Dini Aryani Criddle, pemilik kedai Tanamera Coffee mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar perusahaannya saat ini adalah mengelola SDM. Mulai dari level petani sebagai mitranya memanen biji kopi terbaik, hingga level barista. Di level petani, Tanamera memiliki tantangan dalam memperoleh biji kopi green bean berkualitas grade A sesuai ketentuan The Specialty Coffee Association of America SCAA. Adapun syarat kopi mendapatkan predikat specialty harus memiliki skor minimum 80. “Kami tengah berusaha dengan petani lokal menciptakan biji kopi spesial dengan skor di atas 90. Kalau itu terjadi, kami menjadi pihak pertama yang memiliki biji kopi di atas standar rata-rata kopi spesial di Indonesia,” tutur Dini. Dini bilang, karena perusahaannya menjual dan mendistribusikan kopi spesial, perkebunan yang dimiliki mitra petani harus dikelola secara spesial pula. Pihaknya selalu mengirimkan orang lapangan untuk datang mengontrol ladang pada sebelum, sesaat, dan setelah panen. Selain itu, keberadaan barista pun dinilai sangat vital bagi sebuah kedai kopi. Karena pada akhirnya, setiap rentetan produksi kopi yang terjadi, berujung pada tangan barista yang menyajikan hidangan kopi tersebut ke meja konsumen. “Di level barista, masalahnya lebih kepada mentalitas. Banyak dari mereka yang tidak peduli, defensif, dan bahkan ada yang mencuri,” terangnya. Hal yang sama juga diamini oleh Michael Nugroho, President Smith Men Supply, merek yang memproduksi pomade atau minyak rambut. Perusahaan yang dirintis dari tugas kuliah ini masih kesulitan dalam mencari tenaga kerja ahli berpengalaman, khususnya di bidang farmasi kosmetika. “Padahal, para farmasian itu bertugas untuk membuat formula produk baru dan merevisi produk lama. Kalaupun ada, mereka hanya ingin dibayar mahal,” kata Michael. Alhasil, Smith masih menggunakan jasa tenaga farmasi yang bekerja di pabrik maklon tempatnya memesan produk. “Kita tidak bisa terlalu banyak mengharapkan bantuan mereka untuk menyusun produk baru. Karena mereka bekerja bukan untuk kita,” ceritanya. Masalah lainnya, sambung Michael, adalah modal. Keterbatasan modal membuat volume produksi tak bisa banyak. Hal ini juga disampaikan oleh 34,9% responden survei MarkPlus Insight. Apalagi, pabrik maklon mewajibkan minimum pemesanan sebanyak ribuan unit. “Sehingga, kalau ada produk baru yang diluncurkan, kami pastikan produk tersebut harus terserap pasar dengan baik. Harus laku. Sebab, kami tak bisa pesan ratusan piece,” seloroh pria yang kini masih duduk di semester akhir Fakultas Bisnis Universitas Prasetiya Mulya. Namun, bagi Tanamera, produksi bukan menjadi soal utama. Dengan memiliki delapan mitra petani di berbagai daerah nusantara, ditambah dengan ladang kopi di Flores yang bakal dimilikinya, Tanamera pada dasarnya mampu memenuhi permintaan pasar saat ini. Hanya saja, ia tak mau secara ekspansif membuka banyak gerai di mana-mana. “Alasannya, pertama, kami memilih mitra bisnis yang ingin memajukan bisnis bersama-sama. Bukan sekadar ingin punya kedai kopi untuk meng-cover acara arisan-arisan mereka,” tegas Dini. Kedua, lanjut Dini, pihaknya juga tak ingin menjadi mainstream, yang buka di banyak tempat. “Kami ingin stay sebagai butik biar dikangenin.” Dalam sebulan, Tanamera membutuhkan sekitar 3,5 ton untuk kelima gerainya saat ini. Mesin penggiling kopi coffee roaster pun dipilih yang terbaik, yaitu Giessen dari Belanda, yang mana untuk kapasitas 60 kilogram, harganya mencapai Rp 2 miliar. “Kami pun menjadi distributor resmi dari Gieseen untuk Indonesia, Singapura, dan Singapura. Memang alat ini mahal. Tapi, kami tak ingin investasi setengah-setengah,” ucap Dini. Inovasi dalam produksi juga tak luput dari perhatian para UKM. Berdasarkan riset MarkPlus, 81,6% responden mengaku sudah melakukan inovasi dalam produksi. Jika ditelaah lebih dalam, inovasi produk yang paling banyak dilakukan oleh UKM Indonesia, disusul inovasi layanan dan inovasi bahan baku. “Sejujurnya, kami sulit untuk melakukan inovasi bahan baku. Sebab, hampir semua bahan baku pomade itu diimpor dari Eropa dan India. Padahal, Indonesia punya bahan baku tersebut,” terang Michael. Sedangkan bagi Tanamera yang bakal memiliki empat gerai hingga akhir tahun, inovasi produk non-kopi malah tengah digodok. Di gerai Tanamera Ahmad Dahlan Jakarta, misalnya, pihaknya bakal menyajikan restoran Tanamera Cuisine. Restoran ini menggandeng Chef Mandif, pemilik Teatro Gastroteque di Bali. Menu-menu makan siang dan makan malam kini juga tersedia di setiap gerai Tanamera Coffee. Dini menampik bahwa idenya tersebut dinilai membuat bisnisnya tidak fokus. “Semasih ada tempat dan mampu, mengapa tidak? Saya melihat good coffee harus ditemani oleh good food. Dan itu yang kami tawarkan,” terangnya. Faktor eksternal memang kerap menjadi penghalang bagi UKM untuk tumbuh. Dan, tidak jarang, faktor eksternal itu tidak bisa kita atasi dengan mudah. Karenanya, mental entrepreneurship, tahan banting dan kreativitas mutlak dimiliki oleh pemain UKM agar bisa bertahan di berbagai situasi. Penulis Saviq Bachdar, Publisher Upaya Kadin Jawa Tengah dalam Menyikapi Masalah Keterbatasan Teknologi dan SDM Menyikapi hal tersebut di atas, Kadin Jawa Tengah melalui unit TTIC mencoba menjajagi kerjasama dengan UPP IPTEKIN Bappeda Propinsi Jawa Tengah yang dulu dikenal sebagai Balitbang Badan Penelitian dan Pengembangan Propinis Jawa Tengah dalam mengembangkan UMKM yang bergerak di bidang produksi mesin-mesin tepat guna yang ada di Jawa Tengah. Sebenarnya upaya ini sudah dilakukan oleh UPP IPTEKIN dengan menggelar event KRENOVA setiap tahunnya, hanya saja selama ini kegiatan pasca event yang berupa pengembangan dan komersialisasi temuan yang belum berjalan dengan baik. Tetapi fasilitasi berupa pengurusan HKI dan patent telah dilakukan oleh UPP IPTEKIN kepada para pemenang KRENOVA. Dalam kesempatan bertemu dengan Kepala BAPPEDA Propinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, beliau mengingatkan adanya kegiatan lanjutan setelah pengumuman pemenang Krenova 2017, yaitu komersialisasi produk pemenang Krenova. Dengan adanya kegiatan komersialisasi produk pemenang Krenova diharapkan para pemenang bisa memulai kegiatan usaha sebagai pelaku StartUp. Kadin Jawa Tengah dipandang sebagai mitra kerja yang tepat bagi UPP IPTEKIN dalam dalam menjamin kelalngsungan kegiatan pasca Krenova. Sementara ini Kadin Jawa Tengah sendiri pun melalui program-program pembinaan UMKM-nya sudah memiliki program yang bisa dimanfaatkan untuk menjamin tindak lanjut kegiatan Krenova melalui program Rumah UMKM yang digawangi oleh Unit TTIC. Baca juga Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis 5 Penyebab Utama Kegagalan Produk dan Cara Mengatasinya Home » 5 Penyebab Utama Kegagalan Produk dan Cara Mengatasinya 5 Penyebab Utama Kegagalan Produk dan Cara Mengatasinya Saat ini banyak bisnis baru bermunculan sehingga persaingan bisnis makin meningkat dan akibatnya kegagalan produk menjadi risiko yang tak bisa terhindarkan. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini turut mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu produk. Tuntutan konsumen yang tinggi tersebut harus disikapi oleh perusahaan dengan menghasilkan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Inilah yang menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha untuk menentukan strategi penjualan yang dapat menarik minat konsumen. Namun demikian strategi pemasaran yang dirancang untuk mendongkrak penjualan tidak selalu dapat berjalan mulus. Tidak jarang terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan produk yang ditawarkan kurang diminati konsumen dan pada akhirnya tenggelam di tengah persaingan. Apa Itu Kegagalan Produk dalam Bisnis?Daftar Isi1 Apa Itu Kegagalan Produk dalam Bisnis?2 Pentingnya Analisis Kegagalan Produk3 Alasan Utama Kenapa Produk Tidak 1. Konsumen Tidak Tahu Keberadaan 2. Salah 3. Desain Situs Web Tidak 4. Konsumen Belum Percaya pada Produk Anda4 Penyebab Produk Gagal di 1. Penentuan harga produk yang tidak 2. Info produk yang kurang 3. Produk yang kurang dibutuhkan 4. Kurangnya loyalitas 5. Kualitas produk yang rendah5 Pentingnya Positioning Produk Untuk Mendongkrak Penjualan6 Ciri-ciri Strategi Pemasaran Produk Anda Gagal7 Hambatan dalam Pemasaran 1. Jumlah pemasok tidak 2. Tingginya 3. Kemampuan tawar 4. Jaringan pemasaran tidak 5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia8 Dampak Langsung Kegagalan dalam Pemasaran9 Cara Mengatasi Kegagalan Strategi Pemasaran10 Related posts Produk gagal atau kegagalan produk adalah kondisi di mana suatu produk tidak mampu bertahan di pasar. Kondisi ini bisa terjadi karena banyak faktor entah karena tidak ada upaya produsen menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai jual atau karena taktik pemasaran yang buruk. Kegagalan produk ini mengancam produk yang dijual produsen ditarik dari pasar. Mengapa? Tentu ada banyak alasan mulai dari tidak terbentuknya pangsa pasar, produk tidak memiliki siklus yakni keluar masuk barang, hingga karena tidak membuahkan keuntungan. Kegagalan produk ditandai dengan sedikitnya jumlah barang yang terjual di pasar yang pada akhirnya menyebabkan kerugian baik untuk produsen maupun untuk pasar seperti supermarket. Ketika jumlah profit penjualan produk tidak bisa menutupi modal dan pemasaran maka sudah bisa dipastikan produk tersebut berstatus produk gagal. Pentingnya Analisis Kegagalan Produk Apakah produk gagal bisa dihindari? Tentu saja bisa, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal itu adalah dengan melakukan analisis kegagalan produk. Organisasi atau perusahaan harus mempelajari bagaimana pola penjualan produk gagal mereka di awal. Pahami kesalahan dan keberhasilan dari taktik yang dijalankan sebelumnya, tiru yang baik dan ganti yang buruk dengan rencana lain. Pada intinya, analisis produk gagal adalah membuat produsen belajar dari kesalahan produknya sendiri. Kegagalan ini akan menjadi pecutan agar produsen bisa berkembang dan menciptakan produk yang lebih menjual di masa yang akan datang. Ada banyak contoh produk dari perusahaan besar yang pada akhirnya berubah menjadi produk gagal. Di antaranya Google Glass, Sony Airboard, menu Satisfried Burger King, Coca Cola Blak dari Coca Cola, Facebook Home, dan lain sebagainya tapi perusahaan-perusahaan itu kembali ke pasar dengan produk baru yang lebih menjual dan bermanfaat bagi konsumen. Alasan Utama Kenapa Produk Tidak Laku Tingkat penjualan produk bisa dipengaruhi oleh sesuatu yang ada di luar kualitas atau kegunaan produk. Misalnya produk jas hujan akan lebih laku saat musim hujan tiba, sementara produk kipas angin tidak terlalu laku di musim tersebut. Namun tentu ada hal-hal yang bisa dianalisis perihal mengapa suatu produk tidak laku di pasaran? Setidaknya ada empat alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi di antaranya. 1. Konsumen Tidak Tahu Keberadaan Produk Peluncuran sebuah produk baru menjadi momen penting bagi produsen. Semakin banyak orang menyadari adanya produk yang dikeluarkan, apalagi oleh merek yang telah memiliki produk unggulan sebelumnya, rasa penasaran konsumen akan berkembang dengan sendirinya. Bagaimana cara mengetahui bahwa produk yang Anda jual tidak dikenal oleh masyarakat? Gunakan mesin-mesin yang disediakan seperti memantau jumlah tayangan situs web, jumlah engagement media sosial, dan jumlah pengikut media sosial. Jika ini yang jadi masalah, maka solusi utama adalah tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap keberadaan produk Anda. 2. Salah Pencitraan Dikenal oleh masyarakat luas sangat penting, tapi akan lebih penting lagi jika produk Anda dikenal dari sisi baik, bukan dari sisi sebaliknya. Jika produk Anda terkenal tapi karena sesuatu yang buruk maka kecil kemungkinan calon konsumen akan datang untuk membeli produk Anda. Untuk itu, perhatikan citra baik atau ciri khas yang baik pada calon konsumen saat Anda melakukan kampanye pengenalan produk. 3. Desain Situs Web Tidak Ramah Situs web menjadi pintu utama bagi calon konsumen mengenal produk Anda. Anggaplah situs web sebagai toko yang harus selalu dijaga kerapihannya dan fasilitasnya. Calon konsumen malas membeli jika situs web sulit diakses, tidak update, dan terlalu banyak hal yang bersifat tidak informatif. 4. Konsumen Belum Percaya pada Produk Anda Produsen harus bisa membangun kepercayaan calon konsumen agar mereka mau menukar uang dengan produk yang sebelumnya tidak pernah mereka coba dan rasakan. Membangun kepercayaan tidak bisa terjadi dalam waktu singkat, Anda haru sabar dan telaten, memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas agar konsumen datang dengan sendirinya. Penyebab Produk Gagal di Pasaran Kegagalan dalam menjual produk sama halnya menutup peluang untuk mendapatkan hasil yang besar. Lalu apa saja yang menjadi penyebab kegagalan dalam penjualan sebuah produk? 1. Penentuan harga produk yang tidak tepat Harga menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Karena itu Anda harus dapat menentukan harga yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Jika yang menjadi sasaran Anda adalah kelas menengah ke bawah, maka Anda dapat menetapkan harga yang sedikit di bawah harga pasar. Tapi jika yang Anda tuju adalah kelompok menengah ke atas, maka tentukan harga yang sedikit lebih tinggi, yang tentunya harus diimbangi dengan mutu produk yang sesuai. 2. Info produk yang kurang memadai Informasi produk yang kurang lengkap, jelas, atau memadai akan membuat konsumen tidak tertarik dengan produk Anda. Menyajikan informasi yang jelas, padat, dan informatif, terlebih informasi yang terkait dengan manfaat produk tersebut, cara pemakaian, dan poin penting lainnya akan membuat konsumen memiliki gambaran yang detail terhadap produk yang ditawarkan. Dengan informasi yang lengkap dan jelas tersebut akan meyakinkan konsumen bahwa mereka membeli produk yang tepat. 3. Produk yang kurang dibutuhkan konsumen Besarnya tingkat kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penjualan Anda. Jika konsumen merasa kurang membutuhkan produk Anda, dapat dipastikan penjualan Anda juga tidak akan memuaskan. Karena itu sebelum menjual sebuah produk, ada baiknya Anda melakukan riset atau survei untuk mengetahui produk apa yang paling dibutuhkan oleh target pasar. Dengan mengetahui produk yang dibutuhkan maka produk Anda dapat diterima dengan mudah di pasar yang dituju. 4. Kurangnya loyalitas konsumen Menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk Anda memang tidaklah mudah. Hal terpenting yang Anda lakukan adalah dengan melakukan branding agar produk Anda lebih dikenal konsumen dan lebih menonjolkan nilai yang dimiliki produk tersebut untuk membangun kepercayaan konsumen. Semakin besar manfaat yang didapat konsumen dari produk Anda maka kepercayaan mereka terhadap produk Anda juga akan semakin tinggi. 5. Kualitas produk yang rendah Kualitas produk yang rendah akan membuat konsumen menjauhi produk Anda. Tidak bisa dimungkiri jika kualitas memiliki peran yang sangat penting dibandingkan kuantitas. Meskipun Anda ingin mendapatkan keuntungan yang besar, namun jangan pernah sekalipun menurunkan kualitas produk Anda demi mendapatkan keuntungan. Saat ini konsumen sudah semakin cerdas dan kritis, mereka mampu membedakan mana produk yang berkualitas dan mana yang asal-asalan. Pentingnya Positioning Produk Untuk Mendongkrak Penjualan Positioning produk merupakan alat yang digunakan untuk membuat perencanaan strategi pemasaran. Alat ini akan membantu produk memiliki citra baik di mata calon konsumen. Hal ini penting agar produk bisa terlihat lebih baik dibanding produk merek saingan yang memberikan manfaat dan kegunaan serupa. Positioning produk di awali dengan melakukan identifikasi segmen pasar yang menjadi target market produk Anda. Misalnya produk menyasar mereka yang datang dari kelompok usia 20-35 tahun dengan pendapatan bulanan sekian juta. Positioning produk harus bisa menyampaikan kepada calon konsumen mengapa mereka harus membeli produk ini dibanding produk dari merek sebelah tanpa banyak basa-basi. Tidak perlu melakukan strategi pemasaran yang menjatuhkan merek lain, lebih baik tunjukkan kelebihan produk Anda yang membedakan dari merek sebelah. Kemudian yang terakhir lakukan komunikasi dengan calon konsumen perihal semua poin di atas lewat iklan yang bisa dibagikan di media sosial, televisi, atau iklan media cetak. Ciri-ciri Strategi Pemasaran Produk Anda Gagal Ciri yang biasanya muncul dari pemasaran yang gagal adalah sebagai berikut Manajemen yang buruk Model bisnis yang kurang terencana Tidak memanfaatkan teknologi dan media digital Mengabaikan saran dan kritikan pelanggan Ketergantungan pada lingkaran konsumen yang kecil Tidak ada ciri khas dalam produk yang dijual Terlalu cepat membesarkan bisnis Hambatan dalam Pemasaran Produk Hambatan ketika melakukan pemasaran produk bisa datang dari sisi internal maupun eksternal. Beberapa hambatan yang perlu diantisipasi adalah. 1. Jumlah pemasok tidak mencukupi Pemasok yang datang dari perusahaan lain biasanya memiliki kapasitas sendiri ketika memenuhi jumlah pesanan. Adanya miskomunikasi antara produsen dengan pemasok ini akan menjadi hambatan. 2. Tingginya persaingan Persaingan yang ketat membuat Anda merasa tertekan apalagi saat ini banyak produk yang dijual dengan murah dari negeri orang. Konsumen tentu akan lebih tertarik pada produk murah apalagi jika kegunaan dan kualitasnya sama. 3. Kemampuan tawar menawar Keterbatasan modal yang dimiliki menimbulkan adanya kecenderungan produk dijual murah. Sebenarnya tidak ada masalah dengan menjual dengan harga lebih murah, tetapi pastikan produk Anda tetap memiliki keunikan tersendiri dibanding produk pesaing. Dengan keunikan ini, produk Anda dapat menjadi magnet bagi pelanggan Anda untuk makin penasaran dan ingin mencoba produk tersebut. 4. Jaringan pemasaran tidak jelas Pihak yang terlibat dengan jaringan pemasaran sulit dijangkau. Hal ini akan menyebabkan kelalaian dan menjadi hambatan. 5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Manusia sebagai otak dari segala rencana pemasaran yang dilakukan berperan penting untuk menyukseskan proses pemasaran hingga mendapatkan output yang baik. Ketika proses vital ini dilakukan oleh orang yang tidak kompeten, maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan. Dampak Langsung Kegagalan dalam Pemasaran Masalah-masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran yang menyebabkan kegagalan pemasaran, di antaranya Potensi keuntungan bisnis menurun Aktivitas marketing tidak fit dengan kondisi bisnis Kerugian marketing bisa lebih parah Pihak pelaksana pemasaran kurang terorganisasi Bisa memunculkan konflik antar manajemen bisnis Tidak mengetahui jumlah kompetitor dan keunggulan produk mereka Cara Mengatasi Kegagalan Strategi Pemasaran Setidaknya ada lima cara yang bisa dicoba untuk memperbaiki strategi pemasaran, di antaranya Memberikan tawaran yang lebih berharga, bakar uang terkadang jadi salah satu opsi populer Mengembangkan produk dari segi kualitas, packaging, hingga citra di masyarakat Mengubah target konsumen Membuat strategi baru tentu dengan melakukan analisis mendalam pada strategi pemasaran yang lama Memanfaatkan A/B test marketing sebagai uji coba sebelum menggelontorkan semua tenaga untuk melakukan pemasaran Kesimpulan Menjual produk bukan perkara mudah. Walaupun produk telah memiliki kualitas baik dan harga yang cocok di kantong calon konsumen, ada banyak peluang bagi produk tidak sampai di tengah masyarakat. Itu lah mengapa strategi pemasaran penting untuk dilakukan. Ketika suatu produk gagal dipasarkan di pasaran maka yang terjadi adalah produk tersebut dilabeli sebagai produk gagal. Produk terancam ditarik karena tidak bisa membentuk pangsa pasar, produk tidak memiliki siklus yakni keluar masuk barang, hingga karena tidak membuahkan keuntungan. Related posts I am at Zahir Surabaya. Call me at +62-31 5910444

salah satu kelemahan teknologi produksi adalah permasalahan