Fungsikomunikasi politik adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat. Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. terjawabBerikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah 1 Lihat jawaban Iklan Jawaban 4.0 /5 22 MalikaNadia mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsa membantu banget buat ujian hahhahhaha Sedang mencari solusi jawaban PPKn beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 5 Kelas 6 Kelas 7 Kelas 8 KunciJawabannya adalah: D. Pelaksanaan peraturan. Dilansir dari Ensiklopedia, Berikut yang bukan merupakan fungsi input dalam sistem politik adalahberikut yang bukan merupakan fungsi input dalam sistem politik adalah Pelaksanaan peraturan. Bukanhanya memelihara kebudayaan politik suatu negara, tetapi proses sosialisasi politik juga berkemungkinan menyebabkan adanya perubahan terhadap kebudayaan politik tersebut. Dalam proses berlangsungnya suatu sosialisasi politik pasti diperlukan adanya sarana sosialisasi politik untuk proses penyampaiannya. Beberapapartai politik di Indonesia menerapkan fungsi-fungsi yang beragam dalam rangka mempertahankan eksistensi mereka di arena politik. Salah satunya adalah strategi fungsi komunikasi politik yang diterapkan oleh salah satu partai politik yang ikut berkontestasi dalam pemilu tahun 2019, yaitu Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Nampaknya Sosialisasipolitik memiliki beberapa fungsi. David E. Apter, dalam " Pengantar Analisis Politik ", menjelaskan bahwa fungsi sosialisasi terdiri dari tiga fase, yaitu : fase pertama adalah proses belajar dalam keluarga. Fase pertama ini membentuk kecenderungan pokok yang sekali berurat-berakar dalam kepribadian, sangat sulit berubah. m2eA. Berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah …. A. mengubah kebudayaan politik suatu bangsa B. membentuk kebudayaan politik suatu bangsa C. memelihara kebudayaan politik suatu bangsa D. mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa E. mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsaPembahasanYang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsa. Jakarta Sosialisasi politik, seperti sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Bahkan sosialisasi politik juga sudah dilakukan saat masih duduk dibangku sekolah. Tapi tidak sedikit pula yang masih belum paham mengenai sosialisasi politik itu sendiri. Jadi apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Sosialisasi politik adalah sesuatu yang bisa dilihat sebagai sebuah lanjutan dari pengetahuan yang berisi tentang nilai-nilai politik. Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia, Fungsi dan Dasar Pemikirannya Pilpres 2019, JK Sebut Stabilitas Politik di Indonesia Baik PNS Diminta Jaga Netralitas pada Tahun Politik Proses sosialisasi ini membuat seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan dan ilmu ini bisa digunakan untuk petunjuk dalam melakukan peran politiknya. Selain itu, seseorang juga bisa lebih mengerti tentang nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Lewat proses sosialisasi juga, seseorang bisa belajar tentang semua hal yang berkaitan dengan kepentingan pribadinya ataupun kepentingan orang lain. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan ilmu yang luas yang berkaitan dengan gejala politik dan masalah-masalah politik yang ada di sebuah masyarakat. Lalu sebenarnya apa tujuan dari sosialisasi politik? Berikut tujuan sosialisasi politik yang telah rangkum dari berbagai sumber, Jumat18/1/2019.Tujuan sosialisasi politik menurut Richad E. Dawson penulis buku sosialisasi politik mengatakan bahwa sosialisasi politik merupakan suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang baru menginjak dewasa. Makna sosialisasi politik 1. Sosialisasi merupakan proses hasil belajar dari pengalaman yang ada. 2. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas dan lebih khusus berkenaan dengan pengetahuan atau informasi, nilai dan sikap. 3. Sosialisasi tidak dibatasi usia. 4. Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial. 5. Sosialisasi politik dapat dilakukan di berbagai lingkungan, seperti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kehidupan bernegara maupun dalam lingkungan partai politik. Tujuan dari sosialisasi politik 1. Untuk memperluas pemahaman dan penghayatan serta wawasan terhadap masalah-masalah politk yang berkembang. 2. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. 3. Dapat meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara atau Sarana Sosialisasi Politiktujuan sosialisasi politik sumber Pixabay A. Keluarga Tujuan sosialisasi politik melalui keluarga adalah cara paling efisien. Dimulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi “perbincangan” politik ringan tentang segala hal. Dalam peristiwa tersebut tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. B. Sekolah Tujuan sosialisasi politik dengan sarana sekolah melalui pelajaran civics education pendidikan kewarganegaraan, peserta didik dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, peserta didik telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. C. Kelompok pertemanan Tujuan sosialisasi politik menggunakan Sarana sosialisasi politik lainnya adalah kelompok pertemanan atau peer group. Peer group termasuk kategori agen sosialisasi politik primary group. Peer group adalah teman-teman sebaya yang mengelilingi seorang individu. Pengaruh pertemanan dalam sosialisasi politik sudah berlangsung sejak masa pergerakan nasional. D. Media massa Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual televisi, surat kabar cetak, internet, ataupun radio, mengenai perilaku pemerintah ataupun partai politik banyak memengaruhi masyarakat. Tujuan sosialisasi politik melalu sarana ini adalah media massa mampu menyita perhatian individu oleh sebab sifatnya yang terkadang menarik atau cenderung berlebihan. E. Pemerintah Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Pemerintah merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, melalui beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk memperkenalkan peserta didik kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya. Pemerintah juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Tujuan sosialisasi politik melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh dan ini memengaruhi budaya politiknya. F. Partai politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah memainkan peran dalam sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu menciptakan kesan memperjuangkan kepentingan umum, sehingga mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan SosialisasiAdapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut. 1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal. 2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas. 3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat. 4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya. Reporter Afifah Cinthia Pasha* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Sosialisasi berhubungan erat dengan pola tindakan setiap individu/kelompok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan bersosialisasi dan berinteraksi secara tidak langsung seseorang dapat mengetahui sifat dan karakter individu lain, serta kebiasaan yang dilakukannya. Proses terjadinya sosialisasi ini sendiri terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya adalah sosialisasi politik. Sosialisasi PolitikPengertian Sosialisasi PolitikKenneth P. Langton 1969Richard E. Dawson 1992Gabriel Almond 2000Ramlan Surbakti 1992Fungsi Sosialisasi PolitikMelatih IndividuMemelihara Sistem PolitikSarana Sosialisasi PolitikKeluargaSekolahPeer groupsMedia MassaPemerintahPartai PolitikContoh Sosialisasi PolitikContoh Sosialisasi dalam MasyarakatContoh Sosialisasi dalam Lingkungan SekolahContoh Sosialisasi dalam PergaulanContoh Sosialisasi Politik dalam PartaiSebarkan iniPosting terkait Sosialisasi politik adalah proses interaksi manusia yang memberikan pengaruh pada pengetahuan sistem politik, gejala-gejala politik, serta lembaga politik. Dengan adanya pengaruh tersebut seseorang dapat mengetahui dasar-dasar politik dengan benar. Sejarah terbentuknya sosialisasi politik ini sendiri lahir dari dua tokoh ternama, yaitu Michael Rush dan Phillip Althoff dengan teori dibukukan dengan judul “Pengantar Sosiologi Politik”. Intisari dari pengantar tersebut menganalisis lebih tajam prilaku politik dalam memperoleh kekuasaan. Pengertian Sosialisasi Politik Adapun pengertian sosialisasi politik menurut para ahli, antara lain; Kenneth P. Langton 1969 Menurutnya, pengertian sosialisasi politik langkah staregis seseorang dalam merumusakan dan melestarikan kebudayaan politik yang lebih baik. Budaya politik ini dilakukan dengan lebih luas, yakni antar negara-negara dan dunia. Richard E. Dawson 1992 Definisi sosialisasi politik adalah bentuk pewarisan terhadap pengetahuan, nilai, norma, dan paradigma politik yang diperkenalkan melalui sistem pendidikan. Dalam arti ini sosialisasi politik dipandang sebagai bagian daripada pendidikan. Gabriel Almond 2000 Arti sosialisasi politik adalah tingkah laku dan sikap politik yang dibentuk guna mendapatkan hasil yang maksimal di dalam pemerintahan. Dalam perkembanganya setiap negara tidak mungkin menganut satu sistem politik, lantaran ada perubahan sosial yang selalu memberikan dorongan untuk ikut menyetarakan antara negara dan perubahan, Ramlan Surbakti 1992 Pengertian sosialisasi politik adalah mekanisasi orientasi dan sikap politik yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat, terhadap wawasan dan pengetahuan mengenai kekuasaan. Wawasan ini penting sebagai cerminan bahwa setiap manusia tidak bisa hidup secara sendiri dan mandiri. Dari pengertian sosialisasi politik di atas, dapat diberi kesimpulan bahwa intisari dari materi ini ialah mengenai kekuasaan dan pendidikan yang berhubungan erat dengan mempertahankan negara dari berbagai pengaruh yang melatar belakanginya. Fungsi Sosialisasi Politik Manfaat dari adanya sosialisasi politik ini terdapat dua macam, hal ini sebagimana yang dijelaskan oleh Rush dan Althoff, diantarnya; Melatih Individu Setiap individu tentausaja mustahil jika tidak menginginkan kekuasaan, baik dalam kelompok, negara, dan keluarganya. Melalui padangan terhadap kondisi inilah fungsi mempelajari sosialisasi politik ialah memberikan asupan secara langsung terhadap cara mencapai tujuan yang diinginkan. Memelihara Sistem Politik Selanjutnya, manfaat sosialisasi politik ialah memelihara sistem politik yang ada di wilayah dan negara. Pemeliharaan ini bersikap kesinambungan antar genarasi satu ke generasi yang lain. Untuk mencapai kondisi tersebut akhirnya setiap orang penting mempelajari sosialisasi politik. Sarana Sosialisasi Politik Peran serta dan sarana yang dilakukan dalam sosialisasi politik, antara lain sebagai berikut; Keluarga Keluarga menjadi agen tetap dalam contoh sosialisasi primer khususnya di bidang politik, dengan keluarga memperkenalkan cara mencapai kekuasaan bisa dilakukan. Keluara bagian inti proses pengenalan setiap individu pertama kali mendapatkannya. Sekolah Tahap sosialisasi selanjutnya, ialah pada sekolah yang menjadi lembaga pendidikan. Di sekolah siswa diajarkan untuk memiliki wawasan politik, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun di dalam bentuk aplikasinya. Contohnya saja dalam pemiliha ketua Osis, MPK, dan lain sebagainya. Peer groups Serana sosialisasi politik selanjutnya di dapatkan di group-group dalam diksuis ilmiah. Peran sera penanaman politik di dalam hal ini cukup signifikan, lantaran setiap masyarakat akan melakukannya. Bahkan banyak organisasi-organisasi kampus secara tidak langsung menerapkan kajian mengenai perpolitikan. Seperti HMI, PMII< ataupun KAMMI yang setiap saat melakukan kajian dan pengenalan terhadap politik. Media Massa Saran pengungkapan selanjutnya dilakukan dalam media masa, dalam bentuk artikel ataupun essay ilmiah mengenai wawasan mengenai politik. Kajian dalam media masa ini tidak hanya meliputi online akan tetapi ofline yang mengulas lebih dalam untuk urusan perpolitikan. Pemerintah Saran sentral dan yang paling penting dalam sosialisasi politik adalah pemerintah, melalui sistem kekuasaan yang mengatur masyarakat secara langsung pemerintah wajib memberikan teladan yang baik terhadap perpolitikan yang di anut negaranya. Partai Politik Familiranya, untuk urusan mencapai kekuasaan dilakukan dalam partai politik yang memiliki fungsi dalam melestarikan budaya politik di negaranya. Dalam kajian partai politik setiap orang yang ingin mencapai kekuasaan, khsususnya sistem pemerintahan demokratis seperti Indonesia haruslah melalui partai politik. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang ingin mengenal lebih luas terhadap sosialisasi politik haruslah melalui sarana-sarana yang diberikan. Selain itupula untuk menncapai kekuasaan proses yang bisa dilakukan misalnya saja dengan imitasi. Pengertian imitasi ini misalnya saja, ketika melihat prilaku tindakan politik yang dilakukan oleh pegang kekuasaan seseorang dapat dengan mudah mencotohnya, selain itupula mencari sumber-sumber yang berkiatan tentang bagimana ia mendapatan hak politik. Contoh Sosialisasi Politik Beragam contoh nyata yang dapat diberikan untuk memperjelas materi sosialisasi politik, diantaranya adalah sebagai berikut; Contoh Sosialisasi dalam Masyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakat setiap orang selalu menjalankan sistem politik, misalnya saja ketika adanya pemilihan kepada desa atau bahkan RT. Setiap pemilihan dilakukan dengan terbuka dan kekuasaan tertinggi di pegang oleh rakyat. Dalam contoh ini setiap calon dan kandidat melakukan sosialisasi terhadap visi dan misinya untuk membangun lingkungan yang menjadi fokus tujuan dalam kekuasaan. Kajian mengenai kondisi tersebutlah setidaknya langsung mengarah pada edukasi yang didapatkan. Baca juga; Bentuk Sosialisasi dan Contohnya Contoh Sosialisasi dalam Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga memberikan aplikasi terhadap politik, contoh ini bisa dikaji lebih luas dalam tata cara pemilihan Ketua Osis atau oraginiasasi yang setara di sekolahan. Dalam kenyataannya prihal kasus ini seseorang dapat menambah pengetahuan mengenai cara meraih kekuasaan. Contoh Sosialisasi dalam Pergaulan Contoh lainnya mengenai sosialisasi pergaulan di dapatkan seseorang ketika mengikuti oragnisasi-organisasi tertentu, yang fokus kajiannya mengenai politik. Dalam organisasi ini diperoleh awasan dan pengetahuan yang mendalam. Contoh organisasai bentuk pergaulan yang melakukan kajian terhadap politik ialah LMND Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi, HMI Himpunan Mahasiswa Indonesia, PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan lain sebaginya. Contoh Sosialisasi Politik dalam Partai Parati politik setiap menjelang Pemilu, baik daerah ataupun Pemilihan Presiden giat melakukan sosialsiasi yang berhubungan dengan calon yang akan di angkat. Kejian ini pula bisa dikatakan bagian kampanye, yang menjadi salah satu ciri khas dari sosialisasi politik di Indonesia. Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, fungsi, sarana, dan contoh sosialisasi politik. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga menambah pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mendalami tentang materi “sosialisasi”, khususnya terhadap politik. Trimakasih, Daftar Isi1 Pengertian Sosial Politik2 Fungsi Sosial Mengubah,Memelihara, Membentuk, dan Mentransmisikan Kebudayaan Politik Sebuah Memelihara Kebudayaan Politik Suatu Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Seseorang Tentang Dunia Mengajarkan Nilai-nilai Yang ada Di Tujuan Sosial Politik4 Macam-Macam Sosial Pendidikan Indoktrinasi Politik5 Sarana Sosial Peer Media Partai Politik6 Permasalahan Politik Di Indonesia7 Perkembangan Politik di Masa Prakolonial Masa Penjajahan Orde Lama Orde Baru Reformasi Kabinet Indonesia Sekarang8 Sikap Masyarakat Terhadap Dunia Politik di Indonesia Sosialisasi politik merupakan proses interaksi manusia yang memberikan pengaruh terhadap pengetahuan sistem politik, gejala-gejala politik, dan lembaga politik. Dengan adanya pengaruh ini seseorang bisa mengetahui dasar-dasar politik dengan benar. Fungsi Sosial Politik Mengubah,Memelihara, Membentuk, dan Mentransmisikan Kebudayaan Politik Sebuah Bangsa. Indonesia mempunyai banyak keragaman kebudayaan yang ada pada masyarakat. Keragaman kebudayaan yang dimiliki salah satunya adalah kebudayaan politik. Kebudayaan politik memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan sistem kemasyarakatan. Memelihara Kebudayaan Politik Suatu Bangsa Seperti yang kita tau Indonesia menganut sistem politik demokratis. Hal tersebut berarti dalam melakukan kegiatan atau proses politik, negara dan pemerintah mesti melibatkan masyarakat. Budaya politik awal yang telah berubah sesuai dengan perkembangan zaman perlu dipelihara supaya kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak hilang. Meskipun kebudayaan politik bisa berubah, ada nilai-nilai dalam kebudayaan politik yang tak berubah terutama yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan. Pemeliharaan kebudayaan politik diatur serta dilindungi dalam undang-undang dengan tujuan supaya kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada. Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Seseorang Tentang Dunia Politik. Tidak semua orang memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai politik yang sama. Oleh karena itu sosialisasi politik diperlukan dalam menyelenggarakan kehidupan politik di masyarakat. Sosialisasi politik bisa meningkatkan pemahaman dan pengetahuan seseorang tentang dunia politik yang ada. Mengajarkan Nilai-nilai Yang ada Di Politik. Nilai-nilai atau keyakinan yang ada di politik adalah sikap yang dimiliki oleh individu pada sistem politik berserta komponen-komponennya. Nilai-nilai dalam politik mengajarkan masyarakat untuk menjadikan politik itu sebagai suatu budaya. Budaya politik yang ajarkan lewat nilai-nilai yang berlaku dalam politik menjadi suatu orientasi secara psikologis pada sistem politik yang mengalami proses internasilasi diri ke dalam bentuk orientasi secara kognitif, afektif, dan evaluasi. Tujuan Sosial Politik Bertujuan Untuk memperluas penahanan dan penghayatan wawasan pada masalah politik. Politik yang berkembang bisa meningkatkan kualitas berpolitik sesuai aturan hukum yang ada. Bisa meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya pada pembangunan politik bangsa secara keseluruhan. Macam-Macam Sosial Politik Pendidikan Politik Pendidikan Politik adalah proses dialogis yang bertujuan supaya anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai, norma serta simbol politik negaranya. Hal tersbut biasa dilakukan lewat kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi, atau keikutsertaan dalam berbagai pertemuan formal ataupun informal. Indoktrinasi Politik Indoktrinasi Politik adalah proses sosialisasi yang dilaksanakan untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat supaya menerima nilai, norma, dan simbol politik. Hal tersebut biasanya dilakukan secara satu arah dengan memakai cara paksaan psikologis. Sarana Sosial Politik Keluarga Keluarga menjadi sarana tetap dalam contoh sosialisasi primer khususnya di bidang politik, dengan keluarga memperkenalkan cara mencapai kekuasaan dapat dilakukan. Keluarga bagian inti proses pengenalan setiap individu pertama kali didapatkan. Sekolah Tahap sosialisasi selanjutnya adalah pada sekolah yang menjadi lembaga pendidikan. Di sekolah siswa diajarkan untuk mempunyai wawasan politik, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun di dalam bentuk aplikasinya. Misalnya pemilihan ketua Osis, MPK, dan lain sebagainya. Peer groups Sarana sosialisasi politik bisa di dapatkan di group-group dalam diksuis ilmiah. Peran sareanan penanaman politik di dalam hal tersebut cukup signifikan, lantaran setiap masyarakat akan melaksanakan. Bahkan banyak organisasi-organisasi kampus secara tak langsung menerapkan kajian tentang perpolitikan. Misalnya HMI, PMIIataupun KAMMI yang setiap saat melaksanakan kajian dan pengenalan pada politik. Media Massa Saran pengungkapan selanjutnya dilaknasakan dalam media masa, dalam bentuk artikel maupun essay ilmiah mengenai wawasan tentang politik. Kajian dalam media masa ini tidak hanya meliputi online akan namun ofline yang mengulas lebih dalam untuk urusan perpolitikan. Pemerintah Saran sentral dan yang paling penting dalam sosialisasi politik ialah pemerintah, lewat sistem kekuasaan yang mengatur masyarakat secara langsung pemerintah wajib memberikan teladan yang baik pada perpolitikan yang di anut negaranya. Partai Politik Familiranya, untuk urusan mencapai kekuasaan dilakukan dalam partai politik yang mempunyai fungsi dalam melestarikan budaya politik di negaranya. Dalam kajian partai politik setiap orang yang mau mencapai kekuasaan, khsususnya sistem pemerintahan demokratis seperti Indonesia haruslah lewat partai politik Permasalahan Politik Di Indonesia Pemilu merupakan sesuatu yang sangat menentukan dan krusial, karena hasil dari pemilu tersebut akan lahir pemimpin baru yang akan menentukan nasib masyarakat di wilayah tersebut. Munculnya para calon pemimpin ini tidak lepas dari kontribusi partai politik sebagai mesin politik yang menghubungkan calon pemimpin dengan para pemilih yaitu masyarakat. Partai politik yang diusung oleh calon pemimpin merupakan cerminan dari calon pemimpin yang akan dipilih oleh masyarakat nantinya. Karena antara partai politik dan calon pemimpin pasti memiliki ideologi, visi, misi, cita – cita dan strategi yang sejalan. Dari sana maka akan muncul penilaian – penilaian dari masyarakat tentang partai politik tersebut dan masyarakat dapat menentukan apakah partai politik dan calon pemimpin tersebut layak untuk dipilih dalam pemilu karena telah memenuhi aspirasi pemilih. Menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu yang disebabkan involusi atau stagnannya perkembangan negara ini menyababkan terjadinya anomali dalam gaya berpolitik khusunya dalam menarik masyarakat dan mencoba membangun kembali kepercayaan masyarakat yang telah sampai pada titik jenuh terhadap partai politik. Anomali ini dapat dilihat dari mulai banyaknya partai – partai politik yang melibatkan media dalam berkampanye, lalu tidak sedikit partai politik yang melakukan politik uang yang berdampak pada oligarki partai dan mulai maraknya pencitraan yang dilakukan para elite politik yang berbendera partai politik. Perkembangan Politik di Indonesia Masa Prakolonial Indonesia Sumber-sumber menunjukkan bahwa Nusantara berisikan berbagai entitas politik sejak awal sejarah. Entitas ini berevolusi dari pusat politik di sekitar perorangan di mana kepemimpinannya diwujudkan dalam diri seseorang yang mempunyai ketrampilan tertentu dan kharisma dan juga menyatakan diri sebagai seseroang yang mirip Tuhan dan mempunyai kekuatan supernatural serta didukung oleh tentara dan rakyat yang membayar upeti kepada raja. Masa Penjajahan Indonesia Kedatangan bangsa Eropa yang tertarik dengan potensi menjanjikan yaitu perdagangan rempah-rempah adalah salah satu titik balik utama dalam sejarah kepulauan. Memiliki teknologi yang lebih canggih dan persenjataan baru di tangan, orang Portugis dan khususnya orang Belanda, berhasil menjadi pemegang kekuatan ekonomi dan politik yang berpengaruh dan mampu mendominasi kepulauan ini serta mulai menciptakan kerangka politik dan batas-batas baru. Orde Lama Soekarno Soekarno, presiden pertama Indonesia, adalah ikon perjuangan nasionalis yang melawan para penjajah. Akan tetapi setelah kemerdekaan dicapai, ia memiliki tugas berat untuk memimpin sebuah negara baru yang masih memiliki trauma dari masa lalu dan konflik kekuatan politik dan sosial yang muncul di masa kemerdekaan. Ternyata politisi generasi muda yang tidak punya pengalaman sebelumnya ini kesulitan membimbing negaranya. Keadaan itu memuncak dalam kekacauan pada pertengahan tahun 1960. Orde Baru Suharto Suharto, presiden kedua Republik Indonesia, berhasil mengambil kekuasaan pada tahun 1960an di tengah pergolakan yang ada. Pemerintah Orde Baru memerintah Indonesia selama lebih dari tiga puluh tahun dan pemerintahan itu ditandai oleh perkembangan ekonomi yang mengakibatkan pengurangan kemiskinan yang mengesankan tetapi juga oleh penindasan dan korupsi. Namun, ketika ekonomi domestik – dasar legitimasi kekuatannya – runtuh pada tahun 1990an, Suharto cepat kehilangan kendali kekuasaan. Reformasi Indonesia Setelah berada di bawah pemerintahan otoriter selama 30 tahun lebih, politik Indonesia mengalami proses pembaruan untuk memberikan kekuatan lebih banyak kekuasaan dan politik kepada masyarakat Indonesia. Periode ini dikenal sebagai periode Reformasi. Tak hanya ditandai oleh perubahan struktural seperti desentralisasi kekuasaan ke daerah dan pembatasan kekuasaan presiden, tetapi juga ditandai oleh kesinambungan misalnya korupsi, kemiskinan dan pengelompokan modal di kalangan atas. Kabinet Indonesia Sekarang Bagian ini menampilkan daftar anggota kabinet Presiden Joko Widodo yang dinamai Kabinet Kerja, yang diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2014, dan akan memerintah sampai dengan tahun 2019, saat pemilu baru akan diadakan. Presiden Widodo boleh berpartisipasi dalam pemilihan presiden baru pada tahun 2019 karena konstitusi memperbolehkan kepresidenan sampai dua kali masa jabatan masing-masing lima tahun. Sikap Masyarakat Terhadap Dunia Politik di Indonesia Pelaksanaan demokrasi indonesia saat ini sedang berjalan menuju demokrasi yang dewasa, dimana peran dan partisipasi rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, semakin terlihat jelas. Antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin tampak maju di indonesia. Partisipasi politik masyarakat merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari proses demokratisasi. Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara, dan juga peran aktif secara langsung atau tidak langsung, untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah public policy.Dengan demikian Partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah. **Budiardjo 2009367 demikianlah artikel dari mengenai Fungsi Sosialisasi Politik Pengertian, Tujuan, Macam, Sarana, Masalah, Perkembangan, Sikap, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya, Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » PKN » Sosialisasi Politik Juli 31, 2019 1 min readApa itu sosialisasi politik? Sosialisai politik adalah proses atau cara-cara belajar mengenai pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti ketengahan melalui bermacam-macam badan. Sosialisasi politik erat kaitannya dengan partisipasi politik, terutama di politik adalah keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam kegiatan politik. Partisipasi politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh warga negara, baik secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain yang bertujuan memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkan IsiPengertian Sosialisasi PolitikPengertian Sosialisasi Politik Menurut Para AhliFungsi Sosialisasi PolitikCiri-Ciri Masyarakat PolitikPengertian Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah suatu proses dimana seseorang individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksinya terhadap gejala-gejala umum, sosialisasi politik adalah sebagai suatu proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan suatu generasi pada generasi lainnya melalui beragam media perantara misalnya keluarga, partai politik, sekolah, media massa dan lain sebagainya sehingga tercipta masyarakat yang mempunyai kesadaran Michael Rush dan Philip Althoff, sosialisasi politik adalah suatu proses tentang bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang serta bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan dan juga reaksi reaksi atas gejala gejala politik yang Irvin L. Child, sosialisasi politik adalah segenap proses individu yang dilahirkan dengan banyaknya jajaran potensi tingkah laku dan dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya agar menjadi kebiasaan dan bisa diterima sesuai dengan standar-standar Jack Plano, sosialisasi politik adalah suatu proses belajar dimana tiap individu mendapatkan orientasi berupa perasaan, keyakinan dan juga komponen komponen nilai pemerintahan serta kehidupan David Easton dan Jack Dennis, sosialisasi politik adalah proses perkembangan seseorang dalam memperoleh orientasi orientasi politik serta pola pola tingkah Sosialisasi PolitikFungsi sosialisasi politik adalah memelihara suatu sistem politik, yaitu agar stabilitas berjalan dengan baik dan positif sehingga sosialisasi politik merupakan alat atau media agar individu-individu memiliki kesadaran dan merasa cocok dengan sstem serta kultur budata politik yang ada. Alat yang digunakan sebagai sarana sosialisasi politik antara lain sekolah, dan partai Masyarakat PolitikPartisipasi politik yang baik akan terujud dalam masyarakat politik yang sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah. Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan masyarakat. Memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan. Memiliki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat. Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan bagaimana sebuah institusi bekerja. Dapat menerima perbedaan pendapat. Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan negara dan bangsanya. Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan. Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan, keberadaan, dan keutuhan negara. Memahami, menyadari, dan melaksanakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan hak dari kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga negara. Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum. Membangun budaya politik yang demokratis. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan, dan persamaan. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan cinta tanah itulah pengertian mengenai sosialisasi politik secara umum, dan menurut para ahli, beserta fungsi sosialisasi politik, dan ciri-ciri masyarakat politik. Sekian informasi yang dapat saya bagikan mengenai sosialisasi politik dan semoga bermanfaat.

berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah